Sabtu, 04 Oktober 2014

40 Pesawat Tempur TNI-AU Meriahkan HUT TNI

Magetan (Antara Jatim) - Sebanyak 40 pesawat tempur milik TNI AU akan ikut memeriahkan peringatan HUT ke-69 TNI yang dipusatkan di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur di Surabaya, 7 Oktober 2014.

Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan di Magetan, Jumat mengatakan pesawat-pesawat tempur tersebut akan digunakan untuk unjuk kekuatan alat utama sistem senjata dengan melakukan terbang lintas.

"Latihan terbang terus dilakukan untuk persiapan HUT TNI. Latihan akan berlangsung hingga hari pelaksanaan, karena pesawat-pesawat tersebut nantinya akan berangkat dan 'landing' di sini (Lanud Iswahjudi)," ujar Marsma Donny Ermawan kepada wartawan.

Sesuai data dari Lanud Iswahjudi, 40 pesawat tempur yang nantinya akan ikut unjuk kekuatan, di antaranya adalah sembilan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, sembilan pesawat tempur Sukhoi, 12 pesawat tempur Hawk, dan 10 pesawat tempur T-50i Golden Eagle.

Ia memastikan seluruh penerbang dan pesawat tempur yang akan digunakan sudah siap melakukan "fly pass" pada puncak peringatan HUT ke-69 TNI. Hal itu karena latihan terbang secara maksimal terus dilakukan hingga hari pelaksanaan nanti.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan cek rute untuk memastikan "holding point" serta "cek point" masing-masing pesawat. Sehingga dapat memperlancar pergerakan pesawat tempur mulai "take off" dari Lanud Iswahjudi sampai membentuk formasi, hingga pelaksanaan "fly pass" di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya.

Cek rute harus dilaksanakan berkali-kali untuk memastikan ketepatan waktu terbang pesawat. Mulai dari "take off", membentuk formasi hingga pelaksanaan terbang lintas dan kembali lagi ke Lanud Iswahjudi. (*)


Sumber : antarajatim.com

TNI AD punya Cara Rawat Persenjataan Modern


Banyak persenjataan baru TNI AD hadir, di antaranya tank berat 2A6 Leopard, dari Jerman yang dihadirkan dalam peringatan hari jadi ke-69 TNI di dermaga Ujung, Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, pada 7 Oktober nanti.

Ratusan tank berat itu akan memperkuat jajaran persenjataan TNI AD nanti. Bagaimana mempersiapkan personel pengawak dan yang merawat mereka nanti?

"Yang jelas, tidak boleh ada praktik kanibal suku cadang," kata Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, di dermaga Ujung, Sabtu. Dia menyaksikan gladi resik upacara itu, yang akan dihadiri Presiden Susilo Yudhoyono dan Presiden terpilih, Joko Widodo.

"Jauh sebelum tank-tank itu datang, kami sudah mengalkulasi berbagai hal yang harus kami lakukan untuk memenuhi keperluan perawatan dan pemeliharaan itu. Membeli dan mendatangkan mereka adalah satu hal, merawat dan memelihara adalah hal lain yang tidak kalah serius," kata dia.

Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD, Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus, secara terpisah, merinci keterangan atasannya itu.

"Pada beberapa kasus, kami harus mengirim personel yang merawat persenjataan kami ke pabrik pembuat atau negara pembuat. Untuk Leopard, kami mengirim mereka ke Singapura, yang juga mengoperasikan Leopard ini," kata dia. (*)


Sumber : antarajatim.com